Banjir Kekecewaan Di Konser Guns N Roses Jakarta 2018 part 2 | Sebuah Review

Artikel ini adalah lanjutan dari Review musik sok asik saya tentang gelaran Konser Guns N Roses Not In This Lifetime Tour Jakarta 2018


The Dynamic Duo
Photo by Me with Xiaomi Redmi 3s


Penonton yang sepi dan lebih banyak diam membuat gua berasumsi kalau jangan-jangan penyelenggara gagal mempromosikan keriaan ini ke khalayak. Seingat saya, promosi baru dilakukan jor-joran dengan menggelar banyak quiz di sosial media, promo di acara talkshow stasiun tv dan endorsement oleh musisi dan artis beberapa hari sebelum konser digelar. Padahal konser ini sudah diumumkan dari awal bulan Mei.

The One  and Only Mr. Duff Mckagan

Mr. Fortus





















Gagalnya promotor melempar isyu dan menciptakan hype ke ceruk yang tepat bisa jadi lantaran penyelenggara berpikir bahwa nama besar Guns N Roses sudah cukup jadi modal promosi. Lagi-lagi, berbeda dengan gelaran #MetallicaJKT yang hype nya sungguh luar biasa, baik di darat maupun di udara (dunia maya).

Saat itu, bahkan tercipta akun twitter #DemiMetallica yang menjadi jembatan antara orang yang ingin menjual barangnya demi bisa membeli tiket konser dengan calon pembelinya. Tagar dan Meme perihal acara itu juga membanjiri linimasa hampir seluruh platform sosial media selama berhari-hari.

Hype yang demikian sama sekali tidak terasa dalam jeda waktu awal diumumkan sampai mungkin H-5 konser GNRJKT kali ini. Sosial media mulai riuh perihal keriaan ini yaaa setelah banyak artis dan musisi di endors dan mengupload postingan promosi mereka..

Tapi bisa jadi gua salah, karena di lagu ke 10 (kalau tidak salah ingat), tribun tiba-tiba penuh dijejali manusia yang entah datang darimana (kalian yang menonton di area tribun, mungkin bisa mengonfirmasi). Area RockZone A juga terasa lebih padat meski masih terdapat banyak celah kosong di area belakang. Membuat asumsi gua diatas runtuh berantakan.

Photo by: Me & Xiaomi Redmi 3s

Photo by Me & Xiaomi Redmi 3s





























Sound yang masih sama buruknya sedikit  termaafkan karena mereka membawakan cover song "Slither" dari band milik Slash & Duff, Velvet Revolver. penonton di area RockZone A tempat dimana gua berada masih juga tidak ikut bernyanyi ria. Bahkan di lagu sekencang "You Could Be Mine" dan cover song "Attitude", penonton lebih banyak yang mematung daripada yang berjingkrak mengikuti irama.

Menyedihkan..

"This I Love" menjadi lagu yang dibawakan kemudian, dengan sengal susah payah Axl Rose mengejar tempo di beberapa titik, tapi juga dengan konsistensi sustain dan nada tinggi yang sulit digapai di titik yang lain. Luar biasa benar si anak Lafayette ini. Sedang penonton, masih sama menyebalkannya karena beberapa bahkan terlihat menguap. Benar-benar tidak tau sopan santun..


Me, in the middle of Coma & Cover Song


Sedari awal, lagu demi lagu dibawakan tanpa sapaan yang berarti dari Axl Rose dan kawan-kawan. Tidak ada gimmick atau apapun. Membuat gua secara pribadi, kehilangan sentuhan nostalgia pada band ini. Mengingat, gua tumbuh dengan Dvd dan VCD bajakan konser mereka yang selalu berinteraksi dengan penonton atau sekadar mengeluarkan gimmick khas panggung mereka.

"Coma" yang entah atas pertimbangan apa dimasukan ke setlist oleh mereka, dirangkai dengan beberapa cover song yang buat gua secara pribadi, memperburuk keadaan. Mayoritas penonton diam mematung, termasuk gua. Baru saat akustik "Wish You Were Here" milik Pink Floyd dimainkan penonton riuh. Bukan karena mereka tau lagu ini, melainkan karena kru dari band, terlihat mengusung set Piano ke atas pentas.. Hahahahaha..

Benar saja, "November Rain" dimainkan setelah serangkaian cover song tadi. Disambut koor ribuan penonton menirukan suara flute mengikuti piano sebelum lirik dinyanyikan. Hahaha, sebenarnya luar biasa benar penonton ini kalau lagu populer yang dimainkan..

Cover song "Black Hole Sun" milik Soundgarden mendapat sambutan yang sama luar biasanya. Dilanjut "Knockin On Heaven Door" dan "Nightrain" yang akhirnya bisa membuat seisi stadion berjingkrak. Telat sekali mereka panasnya. Dasar mesin tua.. Hahaha..

Lagu, cover song dan solo gitar dari Slash satu persatu tersajikan tanpa ada basa-basi dari personel yang berarti. Sampai tidak terasa, "Dont Cry", "Patience" dan "Paradise City" dimainkan dan konser berakhir..


Farewell

Bow To The King


















Mereka saling berpelukan dan merunduk hormat kearah penonton, Axl Rose melempar mikrophone, Slash melakukan Handstand dan kemudian mereka menghilang ke belakang panggung..





Mungkin tiga adegan terakhirlah yang paling membangkitkan kenangan gua akan Dvd & Vcd konser bajakan yang sedari dulu membanjiri ingatan gua akan si Band..

Jika ditanya, apakah gua puas menonton mereka kemarin? Jelas jawabannya iya.. Gua sangat puas. Tapi sejatinya, mereka layak melakukan dan mendapatkan perlakuan lebih dari yang mereka lakukan dan dapatkan kemarin..

Membawakan 28 lagu lebih dalam waktu 3 jam penuh bukan hal yang mudah dilakukan oleh gerombolan gaek macam mereka..

Setlist from IG Adib Hidayat

Pelayanan dan penanganan buruk dari Promotor, Panggung dan lampu yang terlalu sederhana untuk band sekelas Guns N Roses, tata Sound yang sepertinya tidak terlalu nyetel dengan akustik venue Gelora Bung Karno, flow konser yang membosankan, pemilihan cover song yang mengernyitkan dahi, penonton modal duit demi pamer tapi tak tahu bagaimana memperlakukan Band seperti seharusnya Band diperlakukan, dan banyak kekurangan-kekurangan lain terbayarkan lunas dengan bisa menonton mereka live tepat kurang dari dua meter di depan mata..


Basah Terpuaskan


Terima kasih Tuhan, terima kasih semesta, terima kasih takdir..

14.42 12 November 2018

Eno kini tinggal di Twitland


Komentar

  1. Kalau menurut saya,posisi menonton mas yang membuat tidak mendapatkan proporsi sound yg terbaik,karena saya juga sempat ada di barisan depan dan ketika stamina mulai habis karena dehidrasi dan tak ada minum yg tersedia saya akhirnya harus rela kebarisan belakang dan mendapatkan sound yg super megah,legendary class sound!

    Perihal minum,yang menjadi masalah terbesar di konser ini,kenapa bnyk penonton yg menguap? Kalo menurut saya semua karena kurangnya minum yg tersedia(meskipun sebenernya ada tapi tak sampai menjamah kebarisan depan penonton) minim oksigen dan kurang asupan cairan,alhasil stamina drop

    Kalo saya menyayangkan attitude penonton perihal cara mereka menikmati konser, banyak hp melayang di udara sepanjang konser? Padahal legenda ada didepan mereka yg seharusnya lebih asik disaksikan dengan mata kepala langsung

    Cheers!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi mas.. ada yang share artikel ini ke forum GNR dan jadi perdebatan.. banyak juga yg merasa sound nya bagus.. yaaa mungkin memang masing-masing punya caranya sendiri menilai pertunjukan ini seperti apa.. hehehe..

      Hapus
  2. Kalau mau listen nya barisa front stage bro advice aja.

    BalasHapus
  3. Konser begitu dasyat kau bilang banyak kekurangan,, tulisan anda tidak bermutu bro..
    Guns N' Roses band terbaik sepanjang masa!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  4. Hahaha jika bicara penonton menguap..saya termasuk ,bro!
    Maklum saja pulang kerja,mandi langsung jalan lagi ke kemacetan jakarta sore jelang malam demi konser legenda.
    Memang ada beberapa hal yg nikin saya kecewa..dipintu masuk depan Rokok,Air kemasan tdk diijinkan dibawa masuk ke dalam GBK,sementara di GBK ada indomaret dan SPG minuman kemasan?!
    Penampilan legenda memuaskan utk saya,justru saya sedikit kecewa lagi utk GBK yg tidak ada WIFI gratis?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi sih mas. Ehehe. Hari kerja sih ya.. 🍻🍻🍻

      Hapus
  5. Soal promosi mgkn benar analisa nya, kurang jor2an gak kayak wkt metallica. Tapi soal penonton yg diem aja? Wah, gw gak se7. Mgkn anda sebelahan sm fans karbitan. Gw sendiri jejingkrakan n sing along di sktr 10 lagu. Cuek aja diliatin sm yg sebelah2 lah. Kl gw diem agak kalem d bbrp lagu, murni krn dengkul gw ngilu, bro... maklumlah estewe. Beli Appetite for Destruction aja jaman SMP. Tapi soal semangat jgn dtanya. Kebetulan kmrn itu gw d RZB. Kaos sampe lepek keringetan sementara yg d kiri gw kalem2 aja. Jadi balik lg ke individunya. Dia fans sejati atau karbitan? Gw pribadi puas sangat, dgn usia diatas 50thn, Axl msh bs mensiasati vokalnya yg kedodoran. Soal gimmick, doi emang terkenal kurang ramah dr dolooo... Aniwei, Bravo terus Guns N' Roses!

    BalasHapus
  6. Artikel ga jelas, kaleng2 cuyy��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, penonton seolah gak sadar di depan mereka ada band legendaris dunia. Yang diangkat bukan tangan metal malah hape gan. Duh!!!
      Ane gak ngorok, belakang ane seenak jidat buang asap rokoknya ke muka ane. Pdahal aturannya kan... Ah sudahlah. Yg penting jiwa puas!

      Hapus
    2. Yoi.. overall tetep sedap sih..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkontemplasi Bersama Jason Ranti, Melalui Bunyi dan Diksi Album Sekilas Info | Sebuah Review

'Sekilas Info' Jason Ranti, Terinspirasi Ibu Soed dan Kasino Warkop

Review Avengers Endgame (Spoiler Alert) Part 1