Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Selamat Ulang Tahun Ke 33 Grassrock

Gambar
Kasih adakah... hasratmu tuk selalu bersatu ? ..... Takkan terpisah.... Walau sementara,  Oh adakah? Cinta kan ada... Dan wujudkan mimpi jadi nyata... Kasih sambutlah.... Dengarlah laguku, nyanyikanlah.... Sepenggal lirik lagu dari GRASSROCK , salah satu band rock lokal pertama yang gua dengar dan gua pelajari chord gitarnya nyaris 20 tahun lalu.. Saat itu gua masih duduk di bangku SD-SMP.. Saat-saat dimana musik masih menjadi hal yang paling menggelora di hidup gua.. Hampir dapat dipastikan gitar dan musik keras pernah singgah dan bertahan cukup lama dihidup anak-anak 90an seperti gua.. Tidak seperti sekarang yang anak-anaknya tak bisa jauh dari gadget, saat itu tidak ada tempat nongkrong anak-anak sebaya gua yang tidak main musik.. Semua main gitar, semua punya band.. Dan Grassrock adalah salah satu kiblat kami bermusik saat itu.. Keterbatasan informasi enggak membuat kami berhenti belajar.. Ribuan kali kaset pita kami putar demi mendapat chord yang coco

Antara Gua, Malam & Kucing Malang

Gambar
Malam ini gua gak bisa tidur.. Seperti malam-malam sebelumnya, pikiran gua dibelenggu kekhawatiran akan masadepan.. Paska bencana penipuan yang menimpa usaha gua, ditambah kredit macet para klien instansi maupun personal, juga penjualan retail yang anjlok, jelas makin membuat kesehatan ekonomi gua menurun drastis.. Jikapun ada order korporat yang datang, gua udah gak punya cukup modal untuk biaya produksi.. Tabungan mulai termakan.. Pilihannya hanya dua, meneruskan usaha dengan uang tak seberapa yang tersisa atau menyerah lalu pulang ke desa seperti teman-teman pendahulu gua.. Iya, setidaknya sudah dua orang teman gua yang menyerah pada kerasnya kehidupan di Jakarta.. Kabar terakhir yang gua terima, mereka baik-baik saja.. Bahkan mungkin bahagia bisa hidup jauh dari hingarnya kota.. Pikiran gua mulai merangkai jikalau-jikalau.. Batang kesebelaspun terbakar.. Ini batang terakhir rokok gua yang sedari kemarin di irit-irit.. Belum lapuk lamunan gua diteras depa

TIC Band, Grup Lawas Berkualitas Yang Mendadak Indie

Gambar
Ingatan gua seketika melayang ke masa-masa SMP saat ketika teman gua Alan  menginfokan bahwa bintang tamu di acara yang akan kami garap bersama-sama dalam waktu dekat adalah TIC Band .. Alan  adalah founder sekaligus konseptor di  101% Music Community , sebuah komunitas musik, yang bukan hanya berisi pelaku dari dunia musik, tapi juga pencari crowd seperti Mukee Cloth & Merch .. ( untuk artikel tentang ini bisa di baca DISINI  ) Kami sudah beberapa kali saling dukung untuk memproduksi keriaan dalam usaha kami mempromosikan diri ke khalayak.. Family Concert Part 2 Tapi TIC Band  akan main di acara kami ? Sungguh sebuah wacana yang segera mendidihkan adrenalin gua secara personal.. Bukan soal lagu-lagu mereka pernah menjadi soundtrack percintaan gua.. Bukan juga soal TIC Band  adalah Band papan atas pada jaman nya.. Tapi rasa penasaran lah yang membuat darah gua serasa mengalir lebih lekas.. Kemana saja mereka selama ini ? Kenapa gua hanya bisa menemukan si

Berjejaring Itu Penting Ala 101% Music Community

Gambar
Gotong Royong.. Kalimat sederhana yang sudah terlalu lama dianggap mati.. Iya, hidup memang paradoks.. Kemacetan yang kita jalani saban pagi, nyatanya terbentuk dari peradaban yang mendamba kecepatan.. Sebuah ironi yang sama pun terjadi pada jejaring sosial.. Platform yang dibentuk untuk berjejaring justru malah melahirkan Me, Me, Me Generation.. Iya, media sosial yang membentuk kita menjadi generasi yang penuh keakuan.. Media sosial adalah awal dari bencana ini.. Sebagaimana kita semua ketahui, kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan sehari-hari macam sandang, pangan , papan.. Dan media sosial, adalah ladang yang subur untuk mereka menanam konten demi memetik pengakuan.. Media sosial membuat kita sibuk dengan diri sendiri.. Sudah baguskah tampang gua sebelum foto ini gua upload.. Wah, saat ini gua berada di tempat yang prestige, share location ahhhh.. Loh, ini kan makanan mewah, foto lalu upload ahhh.. Dan kebisinga

Krishna Radhitya & Si Bangsat Yang Beruntung

Gambar
Salah satu kunci kesuksesan adalah disiplin. Tidak ada orang yang "berhasil" jika gagal dalam satu hal itu.. Ilmu ini tidak gua dapat dari buku manapun.. Ini murni hasil observasi dari pergaulan di hidup gua.. Bersyukurlah gua mempunyai banyak teman Penulis, Pengusaha, Jurnalis, Musisi, Penjual Kaset Pita Bekas, Petugas Kebersihan, Photografer, Politikus dan lain-lain yang bisa gua curi ilmunya.. Dan melalui banyak pergaulan gua dengan beberapa Seniman tanah air, gua menyadari bahwa kebebasan dalam berseni pun bukan berarti tidak disiplin.. Kebebasan berseni hanya berarti pada kebebasan berekspresi.. Mengekspresikan diri & pikiran sebebas-bebas nya.. Bukan berarti bebas menjalani hidup semaunya.. Banyak dari seniman yang gua kenal, mengembargo diri untuk terus berkarya meski karya itu tidak ( atau belum ) ada harganya.. Banyak Penulis Puisi, Musisi, Pematung, Stand Up Comedian dan pekerja seni lain yang mengharuskan diri untuk memproduksi karya tahunan