Krishna Radhitya & Si Bangsat Yang Beruntung

Salah satu kunci kesuksesan adalah disiplin.

Tidak ada orang yang "berhasil" jika gagal dalam satu hal itu..

Ilmu ini tidak gua dapat dari buku manapun..

Ini murni hasil observasi dari pergaulan di hidup gua..

Bersyukurlah gua mempunyai banyak teman Penulis, Pengusaha, Jurnalis, Musisi, Penjual Kaset Pita Bekas, Petugas Kebersihan, Photografer, Politikus dan lain-lain yang bisa gua curi ilmunya..

Dan melalui banyak pergaulan gua dengan beberapa Seniman tanah air, gua menyadari bahwa kebebasan dalam berseni pun bukan berarti tidak disiplin..

Kebebasan berseni hanya berarti pada kebebasan berekspresi..

Mengekspresikan diri & pikiran sebebas-bebas nya..

Bukan berarti bebas menjalani hidup semaunya..

Banyak dari seniman yang gua kenal, mengembargo diri untuk terus berkarya meski karya itu tidak ( atau belum ) ada harganya..

Banyak Penulis Puisi, Musisi, Pematung, Stand Up Comedian dan pekerja seni lain yang mengharuskan diri untuk memproduksi karya tahunan, bulanan, mingguan sampai dengan karya harian..

Mereka mem-push diri sendiri untuk tetap berproduksi..

Dan itu semua tidak akan bisa mereka lakukan jika tidak dengan disiplin tingkat tinggi..

Jadi jika ada dari mereka yang mengaku Seniman, hanya karena berambut gondrong dan hidup semaunya, mereka itu bukan Seniman..

Mereka hanya sekumpulan manusia malas yang sedang mencari pembenaran..

Disiplin..

Ini yang pertama kali ada dikepala gua saat Krishna Radhitya mendatangi gua tepat pukul 5 sore di sebuah kafe di Jakarta Selatan..

Gua memang mengagendakan untuk bertemu tokoh di balik suksesnya konser Metallica di jakarta tahun 2013 lalu ini di sebuah acara yang gua dan beberapa teman motori..

Rencananya, gua akan menemui beliau sekitar pukul 6 atau 7 malam, tapi karena gua berpikir beliau pasti sibuk, jadi gua menuliskan pukul 5 di pesan BBM berisi undangan yang gua kirim ke beliau..

Dikepala gua saat mengirimkan undangan tersebut adalah, " Yaaa kalo emang doi ngaret yaaa gak masalah juga, karena emang niat ketemunya kan jam 7an" ..

Hahahaha..

Tidak menduga orang sesibuk itu akan datang tepat waktu..

Dan jelas, gua harus banyak belajar tentang kedisiplinan dari kakak pesinetron Nia Ramadhani ini..





Agenda gua mengirim undangan adalah, mendaulat beliau sebagai tamu #MukeeTalk gua..

Sebuah program eksperimental yang gua buat dalam rangka mencari penghasilan tambahan..

Kenapa gua bilang eksperimental ?

Karena gua gak tau seberapa pasti program itu akan membantu gua menghindari makan mie instan setiap akhir bulan :))))))

Tamu undangan datang di saat elu belum siap, adalah hal yang awkward..

Untung saja Krishna seorang yang tidak kaku..

Beliau bersedia menunggu gua mengurusi beberapa hal sebelum akhirnya gua bisa menemui beliau..

Obrolan berjalan asik..

Mengalir dan membuka satu persatu kecurigaan dan rasa penasaran gua atas apa yang terjadi dalam gelaran akbar para metalhead beberapa tahun lalu itu..

Sekaligus ingin tahu, apa dan siapa band berikutnya yang ia rencanakan untuk diboyong ke Indonesia..



Dan dari obrolan tersebut gua menyadari bahwa gua adalah si Bangsat Yang Beruntung bisa mengenal, ngobrol, bahkan mencuri ilmu dan pengalaman dari beliau..

Untuk isi obrolan kami tentang sejarah Blackrock Entertainment berdiri, Metallica Jakarta 2013, Weezer Jakarta 2013 sampai dengan Habib Rizieq FPI, bisa kalian tonton Disini ( diupload tanggal 22 Mei 2017 )


Teaser :





Jangan lupa subscribe, like dan komentar yaaa..

Karena dengan itu, kalian udah membantu menghidupi gua :))))))

17 Mei 2017

Kini Eno tinggal di Twitland

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkontemplasi Bersama Jason Ranti, Melalui Bunyi dan Diksi Album Sekilas Info | Sebuah Review

'Sekilas Info' Jason Ranti, Terinspirasi Ibu Soed dan Kasino Warkop

Review Avengers Endgame (Spoiler Alert) Part 1