Postingan

Manusia-manusia Indonesia

Gambar
“Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman” Begitulah kira-kira gambaran yang diabadikan Koes Ploes dalam lirik lagunya yang bercerita tentang Indonesia.. Sebuah negara Indah bersumber-daya alam melimpah, bertanah subur dan bergelimang kekayaan laut berkualitas.. Yang lucunya, konon tidak berniat sekalipun kita menangkapnya, Ikan dan Udang secara sukarela datang menghampiri kita.. Gak ada topan dan gak ada badai.. Tenang… Tentram… Gemah Ripah Loh Jinawi.. Gambaran yang ternyata, mungkin memang banyak benarnya.. Menurut riset kecil-kecilan yang gua lakukan demi menulis artikel ini, ternyata sampai dengan tahun 2013, kecepatan rata-rata angin tertinggi di Indonesia hanya menyentuh angka 6,2m/detik dan berada di sekitaran perairan laut jawa & laut arafuru.. Hal ini berbeda jauh jika dibanding kecepatan angin di perairan Eropa, India ataupun Amerika.. Mungkin inilah juga yang menjadi alasan Indonesia terkesan gak serius-serius

Selebriti, Netizen & Kebebasan Berbicara

Gambar
"Setiap orang berhak untuk tersinggung, tapi ketersinggungan lu itu gak lantas membuat lu menjadi benar" Kutipan diatas itu sering banget gue baca lantaran sering banget gue liat wara-wiri di linimasa media sosial gue.. Entah siapa pembuat & penyebar kutipan tersebut, tapi rasa-rasanya banyak benernya juga.. Menyikapi berkembangnya kebebasan berbicara yang pada akhirnya justru banyak membuat polemik, gue jadi ingin sedikit beropini.. Sebenernya apa sih Free Speech itu? Apa bedanya dengan Hate Speech? Ada gak sih garis pembatas antara Free Speech & Hate Speech itu? Menurut gue, Free Speech yaaa Kebebasan Berbicara, sebebas-bebasnya tanpa kecuali.. Mengemukakan opini.. Sedangkan Hate Speech adalah ujaran kebencian, semurni-murninya ujaran kebencian.. Kebebasan berbicara bisa punya tendensi menjadi ujaran kebencian.. Tapi ujaran kebencian sama sekali gak bisa berlindung pada terminologi kebebasan berbicara.. Gue kasih sedikit contoh yang dekat b

Mentoring Drum Gratis Di Indonesia Drum Squad

Gambar
"Elo harus jadi orang gila untuk bangun organisasi kaya gini". . Kurang lebih begitulah yang dikatakan Dinda Gilang Orinas  saat gue tanyakan perihal kunci bertahannya perkumpulan drummer lintas genre bernama Indonesia Drum Squad  yang di pimpinnya.. Cowok gempal yang mudah akrab dengan siapa saja ini bertutur serius menceritakan konsistensinya membangun sebuah perkumpulan berisi para drummer yang tanpa sekat.. Berawal dari pertemuan gua di sebuah acara yang gua inisiasi bersama 101% Music Community , Gilang  menjelaskan secara singkat bahwa IDS , sebutan bagi Indonesia Drum Squad , adalah sebuah forum yang terbentuk dari kegelisahan pribadinya.. Selama ini, Gilang  merasakan ada banyak sekali gap dalam dunia drummer.. Mulai dari gap antar profesional & amatir, gap antara selebriti & non selebriti, sampai gap antar genre.. Banyak sekali komunitas drummer, yang basisnya segmented, semisal perkumpulan drummer metal, perkumpulan drummer jazz, perkumpulan drum

Selamat Ulang Tahun Ke 33 Grassrock

Gambar
Kasih adakah... hasratmu tuk selalu bersatu ? ..... Takkan terpisah.... Walau sementara,  Oh adakah? Cinta kan ada... Dan wujudkan mimpi jadi nyata... Kasih sambutlah.... Dengarlah laguku, nyanyikanlah.... Sepenggal lirik lagu dari GRASSROCK , salah satu band rock lokal pertama yang gua dengar dan gua pelajari chord gitarnya nyaris 20 tahun lalu.. Saat itu gua masih duduk di bangku SD-SMP.. Saat-saat dimana musik masih menjadi hal yang paling menggelora di hidup gua.. Hampir dapat dipastikan gitar dan musik keras pernah singgah dan bertahan cukup lama dihidup anak-anak 90an seperti gua.. Tidak seperti sekarang yang anak-anaknya tak bisa jauh dari gadget, saat itu tidak ada tempat nongkrong anak-anak sebaya gua yang tidak main musik.. Semua main gitar, semua punya band.. Dan Grassrock adalah salah satu kiblat kami bermusik saat itu.. Keterbatasan informasi enggak membuat kami berhenti belajar.. Ribuan kali kaset pita kami putar demi mendapat chord yang coco

Antara Gua, Malam & Kucing Malang

Gambar
Malam ini gua gak bisa tidur.. Seperti malam-malam sebelumnya, pikiran gua dibelenggu kekhawatiran akan masadepan.. Paska bencana penipuan yang menimpa usaha gua, ditambah kredit macet para klien instansi maupun personal, juga penjualan retail yang anjlok, jelas makin membuat kesehatan ekonomi gua menurun drastis.. Jikapun ada order korporat yang datang, gua udah gak punya cukup modal untuk biaya produksi.. Tabungan mulai termakan.. Pilihannya hanya dua, meneruskan usaha dengan uang tak seberapa yang tersisa atau menyerah lalu pulang ke desa seperti teman-teman pendahulu gua.. Iya, setidaknya sudah dua orang teman gua yang menyerah pada kerasnya kehidupan di Jakarta.. Kabar terakhir yang gua terima, mereka baik-baik saja.. Bahkan mungkin bahagia bisa hidup jauh dari hingarnya kota.. Pikiran gua mulai merangkai jikalau-jikalau.. Batang kesebelaspun terbakar.. Ini batang terakhir rokok gua yang sedari kemarin di irit-irit.. Belum lapuk lamunan gua diteras depa